TINJAUAN SENI
Penjenlasan

Tijauan seni dalam materi dasar seni dan desain merupakan salah satu landasan/pijakan untuk melihat, mengamati, mempeajari, dan menilai konsep secara garis besar dalam proses penciptaan suatu karya seni. ekspresi selalu dikaitkan dengan seni dan ekspresi seolah identik dengan seni.
Tinjauan seni dalam kaitan materi "Dasar Seni dan Desain" ditujukan untuk melihat secaravgaris besar konsep dalam proses menciptakan karya seni, sebagai dasar/landasan dalam menilai dan menciptakan karya seni yang spesifik.
Dalam menciptakan sebuah karya seni kita harus membuatnya dengan menyaluran perasaan yang kita rasakan, nah dari manakah perasaan dalam karya seni itu dapat muncul?. perasaan dalam karya sni itu muncul ketika kita mulai berseni. dan keadan perasaan kita senang, maka hasil seni akan sesuai dengan perasaan atau keadan hati kita.
Dalam kehidupan manusia seni mempunyai peranan dalam kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan hasrat mengungkapkan atau menyatakan perasaan pribadi mengenai aspek-aspek pokok kehidupan sehari-hari tentang kelahiran, cinta, perkawinan, iri hati, kemenangan dan masih banyak lagi.
Seni juga memiliki sifatnya sendiri , menurut The Liang Gie dalam buku berjudul Garis Besar Estetik (1976), sifat dasar seni ada lima yaitu Kreatif, Individual, Ekspresif, Abadi, dan juga Universal.
Kreatif
Seni bersifat kreatif maksudnya adalah seni menciptakan karya baru yang belum ada sebelumnya. Menurut Sofyan Salam dalam buku Pengetahuan Dasar Seni Rupa (2020), karya seni lahir dari proses kreatif yang bermula dari ide imajinatif manusia. Sifat dasar seni yang kreatif merupakan sesuatu yang misterius karena lahir dari imajinasi manusia, baik dari seorang anak kecil, orang dewasa, seorang awam seni, maupun dari seorang seniman profesional.
Individual
Seni bersifat individual karena seni merupakan interpretasi subjektif dari seorang manusia. Hal ini karena seni lahir dari imajinasi pribadi. Sehingga, karya seni memiliki ciri pribadi yang membedakannya dari karya seni lain. Contoh nyatanya adalah beberapa orang seniman yang melukis pemandangan langit senja yang sama. Walaupun obyek yang dilukis adalah sama, tiap seniman memiliki caranya sendiri untuk menginterpretasi pemandangan tersebut ke atas kanvas. Sehingga, dihasilkan gambar pemandangan yang berbeda dari setiap seniman. Seni juga bersifat individual, bukan hanya dari pembuat karya seni tersebut melainkan dari segi penikmatnya juga. Misalnya, suatu karya seni memberikan makna juga rasa yang berbeda-beda bagi siapa yang melihatnya.
Ekspresif
Apa yang dimaksud dengan sifat dasar seni ekspresif? Sifat ekspresif artinya karya seni merupakan luapan ekpresi dari perasaan seniman yang menciptakannya. Perasaan yang diekspresikan dapat berupa perasaan yang positif maupun perasaan yang negatif. Baca juga: Contoh Karya Seni Rupa Bertema Hubungan Manusia dengan Sifat ekspresif juga dirasakan oleh penikmat seni. ketika suatu karya seni, seseorang akan merasakan bahwa karya seni tersebut mengekspresikan perasaan yang berbeda-beda. Ekspresi perasaan membantu kita untuk mengapresiasi suatu karya seni.
Abadi
Sifat dasar seni selanjutnya adalah abadi. Disebut abadi karena karya seni akan tetap bisa dinikmati bahkan setelah pembuatnya meninggal. Keindahan suatu karya seni akan tetap bertahan walau zaman sudah berubah. Bahkan banyak dari karya seni yang tidak diketahui siapa pembuatnya. Namun, suatu keajaiban tetap dinikmati berabad-abad sebagai suatu keindahan yang abadi. Misalnya patung-patung Romawi kuno dan lukisan zaman Renaisans tetap menjadi karya seni yang dikagumi. Padahal, zaman telah berganti namun karya seni tersebut tetaplah dianggap indah dan estetik.
Universal
Karya seni juga bersifat universal. Artinya, karya seni dapat dinikmati oleh siapa saja tidak bergantung ras, bahasa, negara, dan juga pembeda lainnya. Karya seni selalu menemukan cara untuk terhubung dengan manusia yang melihatnya. Sehingga, karya seni berupakan bentuk komunikasi yang universal dari seorang seniman kepada para penikmat karya seninya. Misalnya lukisan yang menggambarkan lukisan. Lukisan tersebut tidak berisikan kata-kata dalam berbagai bahasa. Namun, semua orang dapat merasakan apa yang disampaikan oleh lukisan tersebut.
Ada beberapa cabang dalam seni diantaranya adalah
Seni rupa
Contoh seni rupa murni yaitu lukisan, gambar, patung, seni pahat, dan grafis. Seni rupa dibagi jadi dua yaitu seni rupa murni yang mementingkan nilai keindahan. Sedangkan seni rupa terapan bertujuan untuk kebutuhan sehari-hari manusia, contohnya lemari, kursi, dan meja. Sebagai cabang seni, muncul berbagai macam aliran seni. Aliran seni rupa adalah sebuah gaya, paham, dan genre untuk menciptakan seni lukis. Macam aliran seni rupa yaitu aliran romantisisme, naturalisme, realisme, fauvisme, dan impesionisme.
Seni musik
Musik adalah bunyi yang diterima oleh masyarakat. Musik bisa berbeda menyesuaikan tempat, sejarah, budaya, dan selera. Seni musik mengungkapkan isi hati dari bunyi suara, irama, dan melodi. Musik menghasilkan harmonisasi yang menggugah pendengarnya. Contoh seni musik tradisional di Indonesia yaitu keroncong (Jakarta), angklung (Jawa Barat), dan Kombi (Papua).
Seni tari
Seni tari termasuk cabang seni yang memperlihatkan keindahan dan sifatnya praktis. Seni tari identik dengan gerakan tubuh seperti tangan, kaki, badan, kepala, dan anggota tubuh lain. Menurut KBBI, seni tari adalah tari-menari atau gerak-gerik berirama. KBBI menjelaskan seni tari merupakan gerakan irama yang selaras. Adapun contoh seni tari tradisional yaitu tari Remo (Jawa Timur), tari Legong (Bali), tari Bungong Jeumpa (Aceh), tari Tor Tor (Tapanuli Utara), dan tari Piring (Minangkabau).
Seni budaya
Mengutip dari Gramedia.com, seni budaya adalah sesuatu yang diciptakan oleh manusia yang memiliki unsur estetika. Seni budaya berkembang turun-temurun di suatu daerah. Contoh seni budaya yaitu rumah adat, pakaian adat, ritual keagamaan, dan bangunan bersejarah.
Seni drama
Seni drama adalah pertunjukan yang memiliki cerita. Terdapat dialog dan gerakan tubuh dalam seni drama. Pemain menggunakan riasan dan busana ketika pertunjukan. Seni drama ini mendukung panggung dan peralatan pertunjukan. Contoh seni drama yaitu ketoprak dari Jawa Tengah, Ludruk (Jawa Timur), dan Lenong (Betawi).
Dalam seni rupa, apresiasi merupakan suatu aktivitas yang dilakukan dengan cara mengindera atau melihat, mengamati, menghayati, memahami, serta menangkap nilai nilai keindahan dan kaidah artistic dari ksistensi seni rupa itu sendiri.
Seni rupa memiliki beberapa unsur diantaranya :
Menurut jurnal yang ada di laman Massachusetts College of Art and Design, unsur seni rupa adalah komponen visual dari warna, bentuk, garis, area, tekstur, dan nilai dari sebuah seni. Unsur-unsur seni rupa meliputi hal-hal berikut:
Line (garis)
Unsur seni rupa yang pertama adalah goresan yang berupa garis berjumlah dua hingga tiga dimensional yang sifatnya deskriptif, abstrak, atau tersirat.
Shape (bentuk)
Shape adalah unsur atau komponen seni rupa yang memiliki bentuk, baik itu dua dimensi, datar, hingga terbatas pada tinggi dan lebar.
Form (bentuk utuh)
Form sekilas mirip shape yang memiliki unsur bentuk di dalamnya. Namun, komponen tersebut gambarnya berupa tiga dimensi dan terdapat volume, seperti gambar kubus, piramid, silinder, dan lain-lain. Meski begitu, form dapat dibuat dan dirangkai secara bebas.
Value (nilai)
Value merupakan unsur seni rupa yang berkaitan dengan kecerahan komponen warna. Misalnya, putih adalah yang paling terang, hitam yang paling gelap, dan jika keduanya dicampurkan menjadi satu maka menciptakan warna abu-abu muda
Space (ruang)
Dalam seni rupa terdapat komponen ruang positif dan negatif. Dilansir laman Binus yang membahas tentang ruang, jenis ruang positif memiliki batas yang jelas dan terukur dengan seksama. Sebaliknya, ruang negatif memiliki bentuk yang tidak jelas dan sulit dirasakan keberadaannya.
Color (warna)
Unsur seni rupa selanjutnya adalah warna yang terdiri dari tiga properti, yaitu corak, nilai, dan intensitas. Corak adalah nama warna, value adalah corak terang atau gelap, sedangkan intensitas adalah kualitas dan tingkat kecerahan dari sebuah warna.
Jika intensitasnya tinggi, maka corak warna tersebut lebih cerah. Sebaliknya, jika intensitas rendah, corak warnanya lebih gelap.
Texture (tekstur)
Berdasarkan komponen-komponen di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian seni rupa dapat dirasakan, dapat dilihat serta disentuh, atau bahkan kita dapat menyentuh hanya dengan melihatnya saja.
Dalam seni rupa juga terdapat beberaa prinsip diantaranya:
Prinsip kesatuan
Untuk mendapatkan suatu kesan kesatuan yang lazim disebut unity memerlukan prinsip keseimbangan, irama, proporsi, penekanan dan keselarasan. Antara bagian yang satu dengan yang lain merupakan suatu kesatuan yang utuh, saling mendukung dan sistematik membentuk suatu karya seni. Dalam penerapannya pada bidang karya seni rupa/kriya prinsip kesatuan menekankan pada pengaturan obyek atau komponen obyek secara berdekatan atau penggerombolan unsur atau bagian-bagian. Dalam kekriyaan pengaturan ini bisa dilakukan atau dapat dilakukan dengan cara permainan teknik pahatan, memformulasikan obyek, subyek, dan isian-isian pada suatu bidang garapan.
Prinsip keseimbangan
Prinsip keseimbangan berkaitan dengan bobot. Pada karya dua dimensi prinsip keseimbangan ditekankan pada bobot kualitatif atau bobot visual, artinya berat – ringannya obyek hanya dapat dirasakan. Pada karya tiga dimensi prinsip keseimbangan berkaitan dengan bobot aktual (sesungguhnya). Keseimbangan ada dua yaitu: Simetris dan asimetris. Selain dua keseimbangan itu ada juga yang namanya keseimbangan radial atau memancar yang dapat diperoleh dengan menempatkan pada pusat-pusat bagian. Pencapaian keseimbangan tidak harus menempatkan obyek secara simetris atau di tengah-tengah. Keseimbangan juga dapat diperoleh antara penggerombolan dengan obyek-obyek yang berukuran kecil dengan penempatan sebuah bidang yang berukuran besar. Atau mengelompokkan beberapa obyek yang berwarna ringan (terang) dengan sebuah obyek berwarna berat (gelap).
Prinsip irama
Irama dalam karya seni dapat timbul jika ada pengulangan yang teratur dari unsur yang digunakan. Irama dapat terjadi pada karya seni rupa dari adanya pengaturan unsur garis, raut, warna, teksture, gelap-terang secara berulang-ulang. Pengulangan unsur bisa bergantian yang biasa disebut irama alternatif. Irama dengan perubahan ukuran (besar-kecil) disebut irama progresif. Irama gerakan mengalun atau Flowing dapat dilakukan secara kontinyu (dari kecil ke besar) atau sebaliknya. Irama repetitif adalah pengulangan bentuk, ukuran, dan warna yang sama (monotun).
Prinsip penekanan
Pada seni rupa bagian yang menarik perhatian menjadi persoalan/masalah prinsip penekanan yang lebih sering disebut prinsip dominasi. Dominasi pada karya seni rupa dapat dicapai melalui alternatif melalui memggerombolkan beberapa unsur, pengaturan yang berbeda, baik ukuran atau warnanya. Seperti misalnya gambar orang dewasa pada sekelompok anak kecil, warna merah di antara warna kuning. Penempatan dominasi tidak mesti di tengah-tengah, walaupun posisi tengah menunjukkan kesan stabil.
Penekan atau pusat perhatian atau juga disebut obyek suatu karya/garapan adalah karya yang dibuat berdasarkan prioritas utama. Karya yang diciptakan paling awal tersebut lebih menonjol dari berbagai segi obyek pendukungnya seperti ukuran, teknik, dan pewarnaannya. Dalam seni kriya, penciptaan suatu karya dinominasi menjadi tiga bagian; I. obyek ciptaan. 2. obyek pendukung dan 3. isian-isian. Obyek ciptaan mendapat perhatian yang prioritas dan dominan karena akan dijadikan pusat perhatiannya. Obyek pendukung yang dimaksudkan adalah bentuk-bentuk yang dibuat agar tidak sama persis dengan obyek ciptaan, karena sifatnya sebagai pendukung. Sedangkan isian-isian adalah obyek yang memberikan aksen terhadap kedua obyek ciptaan. Atau memberi pola/motif pada bidang-bidang tertentu untuk memunculkan obyek ciptaan.
Prinsip proporsi
Proporsi adalah perbandingan antara bagian-bagian yang satu yang lainnya dengan pertimbangan seperti: besar-kecil, luas-sempit, panjang-pendek, jauh –dekat dan yang lainnya. Dalam seni rupa kriya, perbandingan ini mempertimbangkan seperti bidang gambar dengan obyeknya. Yang juga memjadi perbandingan dalam seni rupa kriya adalah skala maupun riil/aktual. Berdasarkan kondisi riil, botol lebih tinggi dari pada gelas atau piring lebih lebar dari pada mangkok. Proporsi juga digunakan untuk membedakan obyek utama (tokoh), pendukung (figuran), dan isian-isian (pendukung/latar).
Prinsip keselarasan
Prinsip ini juga disebut prinsip harmoni atau keserasian. Prinsip ini timbul karena ada kesamaan, kesesuaian, dan tidak adanya pertentangan. Selain penataan bentuk, teksture, atau warna-warna yang berdekatan (analog). Kalau dalam karya ada warna-warna yang berlawanan (komplementer) harus dicarikan warna pengikat/sunggingan seperti warna putih.
Seni rupa juga memiliki aliran / cabang nya . berikut adalah cabang dan aliran seni rupa
Aliran romantisme
Aliran yang menunjukkan nilai estetika, irasional, fantastis, tapi juga absurd biasa disebut dengan aliran romantisme. Ciri-ciri aliran ini adalah objek yang digambarkan memiliki latar belakang romantis atau bahkan dramatis. Permainan warna dan kontras dinilai memiliki peranan kuat dalam aliran ini. Tokoh-tokoh yang mempopulerkan aliran ini di antaranya adalah Raden Saleh, Theoborre, Ferdinand Victor, Eugen Delacroix, hingga Gerriwult.
Aliran realisme
Aliran seni rupa realisme adalah aliran yang menggambarkan objek dengan keadaan yang benar-benar nyata berdasarkan pandangan si seniman. Ciri-ciri dari aliran realisme adalah penggambaran objek harus sangat diperhatikan dan detail. Kebanyakan seniman dari aliran realisme mengambil objek-objek seperti manusia, hewan, atau hutan yang digambarkan dengan hidup. Tokoh yang populer dengan aliran ini di antaranya adalah Charles Prancois, Fransisco de Goya, Honore Daumier, Gustove Corbert, Tarmizi, dan Basuki Abdullah.
Aliran naturalisme
Aliran naturalisme adalah jenis aliran di mana dalam penggambarannya unsur natural lebih mendominasi. Ciri-ciri dari aliran ini yang mudah dikenali adalah memiliki bentuk menyerupai alam natural. Dalam lukisan, aliran naturalisme biasanya menggambarkan pemandangan, landscape, langit, atau bahkan bunga-bunga. Tokoh yang mempopulerkan aliran seni rupa naturalisme di antaranya adalah Basuki Abdullah, Abdullah Sudrio Subroto, Theodore Rousseau, William Bliss Baker, hingga Rembrant.
Aliran impresionisme
Aliran impresionisme adalah aliran seni rupa yang memperlihatkan kesan pada objek yang digambarkan meski hanya sepintas saja. Ciri-ciri dari aliran ini adalah objek yang digambarkan tak pernah dihadirkan dengan sangat detail dan cenderung kabur. Tokoh yang populer dengan aliran ini di antaranya adalah Kusnadi, Azini, Affandi, Casmile Pissaro, Aguste Renoir, hingga Claude Monet.
Aliran ekspresionisme
Sesuai namanya, aliran ekspresionisme mencurahkan ekspresi yang dirasakan oleh pembuatnya baik dari imajinasi, batin, ataupun perasaan. Ciri-ciri dari aliran ini adalah penggambaran objek lebih ditekankan pada ekspresi entah itu ketakutan, kekerasan, kesedihan, kemiskinan, atau ekspresi manusia lainnya. Aliran ekspresionisme lebih banyak mengambil objek wajah manusia dengan ekspresinya. Tokoh yang populer dalam aliran ekspresionisme di antaranya adalah Popo Iskandar, Srihadi Soedarsono, Vincent Van Gogh, Ernest Ludwig, Paul Gaugiuin, dan Karl Schmidt.
Aliran Kubisme
Aliran kubisme memiliki gambar atau bentuk objek yang memotong, distorsi, overlap, deformasi, menyusun, hingga transparansi. Ciri-ciri dari aliran ini adalah objek diubah ke dalam kombinasi bidang-bidang seperti persegi, segitiga, lingkaran, dan lainnya. Tokoh seni rupa yang mempopulerkan aliran ini adalah Fajar Sidik, Srihadi Sudarsono, Pablo Picasso, Albert Glaze, Francis Picabia, hingga Juan Gris.
Aliran Fauvisme
Aliran fauvisme menekankan pada corak warna yang bebas, imajinatif, dan liar. Ciri-ciri dari aliran seni rupa ini adalah wujud objek digambarkan tak terlalu penting. Namun keliaran gambar sangat ditonjolkan dengan permainan warna yang imajinatif. Tokoh seni rupa aliran fauvisme di antaranya adalah Rauol Dufi, Andre Dirrain, Henry Matisse, hingga Kess Van Dongen.
Aliran Dadaisme
Aliran dadaisme sering dianggap sebagai anti-seni karena objeknya digambarkan jauh dari sentuhan rasa kasih sayang. Ciri-cirinya adalah gambar suatu objek cenderung mengarah pada kekerasan, kasar, dan bersifat kritikan, sindiran, atau plesetan. Hendra Gunawan, Juan Gross, Max Ernst, Hans Arp, Picabia, adalah nama-nama tokoh dari aliran dadaisme.
Aliran Futurisme
Aliran futurisme bergerak pada arah futuristik di mana objek yang dibentuk atau digambarkan biasanya bermain di area garis, warna, hingga gerak yang berlawanan dari kubisme. Ciri-cirinya ialah objek yang terdapat dalam karya aliran futurisme bisa menjadi seni bentuk bergerak karena memunculkan gerak bayangan di sekelilingnya. Boccioni, Carlo Cara, Umberto, Ruigi Russalo, hingga Severini adalah tokoh-tokoh penggerak aliran futurisme.
Aliran Surealisme
Aliran surealisme adalah jenis aliran yang menggambarkan objek seperti alam bawah sadar, mimpi, atau bahkan imajinasi seseorang. Ciri-ciri dari karya aliran ini adalah objek yang digambar atau dibentuk terlihat tak nyata karena memang terinspirasi dari imajinasi alam bawah sadar. Meski begitu banyak tokoh seperti Gusti Putu Saderi, Andre Masson, atau Salvador Dali memilih aliran ini untuk berkarya.
Seni 2 Dimensi
Definisi seni rupa dua dimensi yaitu krya seni yang memiliki dimnsi panjang dan dimensi lebar.keluasan bidang datar dari panjang dan lebar oleh perupa digunakan untuk mbuat lukisan, gambar, dan karya karya grafis yang hanya dapat diamati dari satu arah, yaitu arah depan. dalam sni rupa dua dimensi, dibuat perspektif untuk memberikan kesan jauh, dekat, besar, dan kecil.
teknik dalam karya seni 2 dimensi adalah
Teknk linear
Teknik linear merupakan cara menggambar objek gambar dengan garis sebagai unsur yang paling menentukan, baik garis lurus maupun garis lengkung.
Teknk blok
Teknik Blok merupakan cara menggambar dengan menutup objek gambar menggunakan satu warna, sehingga hanya tampak bentuk globalnya (siluet).
Teknik arsir
Teknik arsir merupakan cara menggambar dengan garis-garis sejajar atau menyilang untuk menentukan gelap-terang objek gambar sehingga tampak seperti tiga dimensi.
Teknik dusel
Teknik dusel merupakan cara menggambar yang menentukan gelap terang objek gambar menggunakan pensil gambar yang digoreskan dalam posisi miring (rebah) kemudian disapu dengan kertas, kain, atau tangan.
Seni 3 Dimensi
Ada juga karya seni yang di sebut karya seni tiga dimensi atau trimatra ialah karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi atau volume. karena wujudnya yang memiliki volume, maka wujud karya seni ini dapat dinikmati dari berbagai arah. contohnya seni rupa tiga dimensi seperti patung.
Dalam karya seni tiga dimensi terdapat teknik untuk membuat suatu karya tersebut diantaranya adalah:
Teknik mozaik
Dalam membuat seni rupa tiga dimensi, Anda bisa coba menggunakan teknik mozaik dengan cara menggambar bentuk geometris tertentu. Menggunakan teknik mozaik merupakan salah satu cara membuat media seni tidak terlihat polos atau sederhana.
Teknik aplikasi
Teknik aplikasi biasa digunakan dalam seni menjahit dengan cara menempelkan bagian potongan kain yang sudah digunting. Dengan teknik aplikasi, Anda bisa membentuk bunga, bulan, binatang, dan lainnya untuk memperindah pakaian yang ingin dikenakan.
Teknik cor
Dalam karya seni rupa 3 dimensi juga dikenal teknik cor yang menggunakan media zat cair mulai dari bahan logam, karet, semen, dan masih banyak lagi. Saat akan membangun rumah ukuran besar pastinya Anda membutuhkan teknik cor untuk membuat strukturnya lebih sempurna.
Teknik pahat
Apa itu teknik pahat? Teknik dalam suatu karya seni rupa dengan membuang atau menyisihkan bahan yang tidak perlu untuk digunakan. Beberapa karya seni rupa 3 dimensi yang diciptakan dengan teknik pahat meliputi patung, miniature, dan lainnya.
Teknik rakit
Teknik rakit dilakukan dengan cara menyambungkan bagian-bagian potongan dari suatu bahan, oleh sebab itu bisa membentuk karya seni rupa yang utuh. Beberapa karya yang bisa diciptakan dengan metode rakit meliputi alat transportasi, kapal, kereta, pesawat, dan lainnya.
Fungsi Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Umumnya karya seni rupa 3 dimensi diciptakan tidak hanya untuk dinikmati keindahannya saja, tetapi juga untuk memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Kira-kira apa saja fungsi lain dari beragam karya seni rupa 3 dimensi?
1. Sebagai Hiasan
Seni rupa tiga dimensi bisa dimanfaatkan sebagai hiasan suatu ruangan misalnya bangunan rumah, kantor, sekolah, dan lainnya. Beberapa taman kota juga banyak yang memanfaatkan karya seni rupa 3 dimensi untuk membuat lokasinya terlihat indah dan nyaman.
2. Sebagai Sarana Komunikasi
Sudah tahu belum kalau seni bisa dijadikan sarana komunikasi? Seni bisa digunakan untuk bisa mengungkapkan gagasan, pendapat, kritik, dan masih banyak lagi. Anda bisa menciptakan suatu karya 3 dimensi dengan tujuan komunikasi dan menyampaikannya kepada banyak orang.
3. Sebagai Sarana Peringatan
Karya seni rupa 3 dimensi digunakan untuk memperingati suatu tokoh atau peristiwa tertentu yang dianggap penting. Misalnya saja saat Anda berjalan ke Kota Surabaya, maka akan menemukan monumen patung pahlawan yang pernah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
4. Fungsi Religius
Karya seni rupa 3 dimensi tentunya bisa digunakan untuk keperluan religius misal menyampaikan pesan keagamaan. Bagi beberapa agama tertentu, karya seni rupa 3 dimensi seperti patung bisa dijadikan sebagai tempat pemujaan saat manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya.
Dalam seni juga ada yang di sebut dengan seri rupa modern. apasih yang di maksud dengan seni rupa modern? jadi seni rupa modern adalah subyek atau objek yang dikembangkang untuk dinikmati keindahannya. seni murni mengutamakan sifat estetikanya dibandingkan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. sebgai contohnya adalah lukisan, kaligrafi, dan patung.
Komentar
Posting Komentar