VIDEOGRAFI

 Pengertian

Videografi adalah proses pengambilan video atau gambar bergerak menggunakan media elektronik seperti handphone, kamera, dan lain lain. Mengutip adobe videografi juga melibatkan proses pengeditan video dan pasca produksi juga. 
Tujuan videografi adalah untuk membuat videoyang menarik. semua orang dapat membuat videografi sesuai kebutuhan masing masing. videografi dapat digunakan untuk instansi, perusahaan, organisasi, maupun individual. 


Di era dimana aktivitas manusia dan sosial budaya telah bercampur dengan teknologi, pastinya penggunaan teknik visual dan media digital dapat diimplementasikan di tengah tengah masyarakat. Hal ini menjadikan videografi diposisikan dengan lebih signifikan ke arah visualisasi yang lebih memperhatikan mengenai objek, subjek, dan tema yang telah terkonsep dengan matang sehingga dapat menyampaikan pesan yang dimaksud.
Berdasarkan hal hal yang perlu diperhatikan di atas, maka terdapat beberapa teknik dalam videografi yang penting untuk dipahami oleh videografer agar tujuan videografi, yaitu komunikasi, dapat tersampaikan kepada penonton. Videografi memerlukan teknik sebagai berikut:
  1. Teknik pengambilan gambar
Pada teknik ini, pengambilan gambar penting untuk memperhatikan posisi sehingga gambar yang diambil dapat tetap fokus dan sesuai dengan keseimbangan kamera.
  1. Teknik zoom
Teknik ini membutuhkan gerakan yang lembut dan harus tetap stabil, karena jika tidak maka akan merusak kualitas keseluruhan video yang telah diambil.
  1. Teknik frame
Dalam teknik ini, videografer harus dapat menentukan dan mengambil objek yang menjadi target kemudian dikombinasikan dengan objek lainnya. Dengan begitu, objek yang terlihat nanti tidak akan monoton di mata penonton.
  1. Teknik pengambilan wide shot
Teknik ini ditujukan untuk pengambilan latar belakang dengan cara membidik atau fokus pada hal hal detail tertentu saja. Yang sekiranya dapat menyampaikan pesan khusus yang ingin disampaikan sesuai dengan tujuan pembuatan video.
  1. Teknik pengambilan sudut/angle
Jika ingin mengambil sudut yang berbeda, maka biasanya menggunakan footage. Biasanya footage hanya digunakan jika merasa gambar tidak dapat dimasukkan pada saat proses editing. Selain itu, teknik pengambilan sudut yang benar dapat menarik perhatian para penonton.
  1. Menghindari penggunaan efek
Alasan videografer harus menghindari penggunaan efek dikarenakan penggunaan efek ini akan mempengaruhi kualitas video dan akan membuat video menjadi buram apabila diperbesar atau di zoom.
  1. Menghindari backlight
Backlight merupakan kondisi dimana sumber cahaya berada di belakang objek yang ingin ditangkap. Hal ini bias saja diatasi dengan cara penggunaan kamera yang lebih canggih sehingga cahaya yang masuk dapat diatur.
Dengan semakin luasnya pengaruh videografi, maka penyampaian informasi atau jenis komunikasi pada videografi dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Berikut merupakan jenis jenis videografi:
1.Video komunikasi visual
2.Video jurnalistik
3.Video biografi
4.Video training
5.Video dokumentasi acara
6.Video dokumenter
7.Video tutorial
8.Video promosi
Nah, biar hasil videomu maksimal dan terlihat profesional, kamu bisa mengikuti tips videografi di bawah ini.
  1. Rekam Video dengan Stabil.
  1. Buat Daftar Shot yang Kreatif. 
  1. Perhatikan Posisi Pencahayaan. 
  1. Rekam Audio yang Baik.
  1. Hindari Penggunaan Zoom yang Berlebihan. 
  1. Gunakan Efek Green Screen. 
  1. Edit Hasil Perekaman Video.
  • Pra-produksi: Tahap ini meliputi perencanaan, penulisan skenario, storyboard, casting talenta, pengambilan lokasi, serta persiapan-persiapan lainnya yang dibutuhkan sebelum produksi dimulai. Waktu pengerjaan tahap pra-produksi dapat memakan waktu 1-2 minggu, tergantung pada kompleksitas video yang akan diproduksi.
  • Produksi: Tahap ini meliputi pengambilan gambar, pengambilan suara, dan pengumpulan semua elemen yang dibutuhkan untuk video tersebut. Waktu pengerjaan tahap produksi tergantung pada durasi video, jumlah lokasi pengambilan gambar, serta jumlah tim dan peralatan yang digunakan. Umumnya, waktu pengerjaan tahap produksi berkisar antara 1-2 minggu.
  • Pasca-produksi: Tahap ini meliputi editing video, pengolahan suara, pengolahan efek visual, dan penyelesaian akhir dari video. Waktu pengerjaan tahap pasca-produksi tergantung pada kompleksitas dan durasi video, serta tingkat detail dan kualitas yang diinginkan. Umumnya, waktu pengerjaan tahap pasca-produksi berkisar antara 1-3 minggu.
Setiap tahap ini membutuhkan perhatian dan keahlian yang berbeda-beda, dan keberhasilan setiap tahap dapat memengaruhi keseluruhan kualitas video. Penting untuk memperhatikan setiap tahap dengan hati-hati dan melakukan kolaborasi dengan tim produksi video untuk mencapai hasil yang maksimal. Berikut adalah langkah-langkah kunci dalam proses pembuatan video yang harus diperhatikan:
Langkah pertama dalam proses pembuatan video adalah membuat konsep. Pada tahap ini, produser atau tim kreatif akan berdiskusi dengan klien untuk memahami kebutuhan dan tujuan video yang ingin dibuat. Setelah itu, mereka akan mengembangkan konsep video yang mencakup elemen-elemen seperti alur cerita, gaya visual, pendekatan penyutradaraan, dan lain-lain. Konsep ini akan disampaikan kepada klien untuk mendapatkan persetujuan sebelum melanjutkan ke tahap produksi selanjutnya.
Setelah konsep disetujui, langkah selanjutnya adalah membuat naskah. Naskah ini akan menjadi panduan selama proses produksi video, dan harus sesuai dengan konsep yang telah disetujui sebelumnya. Pada tahap ini, tim produksi akan membuat skenario, dialog, dan keterangan lainnya yang dibutuhkan dalam video.
Setelah naskah disetujui, langkah selanjutnya adalah membuat storyboard. Storyboard ini berisi sketsa atau gambar-gambar yang menunjukkan setiap adegan dalam video secara visual. Dengan storyboard, tim produksi dapat merencanakan sudut kamera, gerakan kamera, dan komposisi gambar untuk setiap adegan. Hal ini memudahkan proses syuting, sehingga waktu dan biaya dapat dihemat.
Selain membuat storyboard, tim produksi juga harus mengatur jadwal syuting dan mengorganisir kru-kru yang terlibat dalam produksi video. Pada tahap ini, tim produksi harus memastikan bahwa semua peralatan dan kebutuhan produksi sudah tersedia dan terpenuhi sebelum syuting dimulai.

3 Langkah pembuatan video
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan materi apa yang akan disampaikan, sehingga video tidak terkesan membosanlan dan bertele-tele

Disini akan di jelaskan apa itu editing. Editing atau penyuntingan adalah suatu proses dalam pekerjaan redaksi yang sifatnya mempertimbangkan setiap materi publkasi secara substansial serta up granding teknis penyajian materi publikasi setelah melewati penilaian dipandang layak untuk disarankan.

Langkah-langkah Proses Pembuatan Video

Setiap tahap ini membutuhkan perhatian dan keahlian yang berbeda-beda, dan keberhasilan setiap tahap dapat memengaruhi keseluruhan kualitas video. Penting untuk memperhatikan setiap tahap dengan hati-hati dan melakukan kolaborasi dengan tim produksi video untuk mencapai hasil yang maksimal. Berikut adalah langkah-langkah kunci dalam proses pembuatan video yang harus diperhatikan:

1. Konsep

Langkah pertama dalam proses pembuatan video adalah membuat konsep. Pada tahap ini, produser atau tim kreatif akan berdiskusi dengan klien untuk memahami kebutuhan dan tujuan video yang ingin dibuat. Setelah itu, mereka akan mengembangkan konsep video yang mencakup elemen-elemen seperti alur cerita, gaya visual, pendekatan penyutradaraan, dan lain-lain. Konsep ini akan disampaikan kepada klien untuk mendapatkan persetujuan sebelum melanjutkan ke tahap produksi selanjutnya.

2. Naskah

Setelah konsep disetujui, langkah selanjutnya adalah membuat naskah. Naskah ini akan menjadi panduan selama proses produksi video, dan harus sesuai dengan konsep yang telah disetujui sebelumnya. Pada tahap ini, tim produksi akan membuat skenario, dialog, dan keterangan lainnya yang dibutuhkan dalam video.


3. Storyboard

Proses syuting merupakan langkah penting dalam produksi video. Di sini, semua elemen yang sudah disiapkan dalam konsep dan naskah akan direalisasikan dalam bentuk gambar bergerak oleh sutradara dan kru produksi. Dalam proses ini, sutradara memiliki peran yang sangat penting dalam mengarahkan dan mengkoordinasi semua kru produksi, sehingga hasilnya dapat sesuai dengan visi dan konsep yang diinginkan.

Selain itu, tim produksi juga harus memastikan bahwa semua aspek teknis seperti pencahayaan, suara, dan kualitas gambar terpenuhi dengan baik. Semua proses syuting juga harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti, karena kesalahan kecil seperti cahaya yang kurang tepat atau kesalahan posisi kamera dapat mempengaruhi hasil akhir video.


4. Rekaman atau Take Video

Dalam melakukan rekaman perlu disesuaikan dengan alat dan kondisi tempat pengambilan video. Apabila dilakukan di outdor maka sebaiknya menggunakan microphone agar suara dapat terdengar dengan jelas, dan menggunakan kamera dgital atau DSLR agar gambar atau video yang ditampilkan lebih baik, namun apabila tidak ada maka menggunakan smartphone juga tidak menjadi masalah.



5. Editing

Setelah proses syuting selesai, maka proses pembuatan video selanjutnya adalah mengedit video tersebut. Tahap editing ini sangatlah penting karena di sinilah semua footage yang sudah direkam akan dirangkai menjadi sebuah karya yang utuh. Proses editing bisa meliputi pemilihan adegan, pengaturan durasi, penambahan efek visual dan suara, hingga color grading dan pencahayaan.


Selama proses editing, tim produksi harus memastikan bahwa setiap bagian video terlihat mulus dan terkoordinasi dengan baik. Video juga harus diatur agar terlihat konsisten dan sesuai dengan konsep dan naskah yang telah disepakati sebelumnya. Setelah proses editing selesai, maka selanjutnya adalah proses finalisasi seperti mixing suara, penambahan efek suara, penyesuaian warna, dan lain sebagainya.

6. Distribusi

Distribusi dan pemasaran video merupakan tahap penting untuk memastikan video yang telah diproduksi dapat dikenal dan dilihat oleh target audiens yang tepat. Selain memanfaatkan platform online seperti YouTube, Instagram, Facebook, dan Twitter, ada juga berbagai platform video lainnya seperti Vimeo, TikTok, dan Snapchat yang dapat dimanfaatkan untuk mendistribusikan video.


Dalam merencanakan strategi pemasaran, penting untuk mempertimbangkan karakteristik target audiens dan platform yang digunakan. Misalnya, jika target audiens Anda adalah generasi milenial atau generasi Z, maka platform seperti TikTok dan Instagram mungkin lebih efektif digunakan. Selain itu, membuat konten pendukung seperti teaser atau trailer sebelum video utama dirilis dapat membantu menarik perhatian dan membangkitkan minat penonton untuk menonton video tersebut.

Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan faktor SEO (Search Engine Optimization) dalam distribusi dan pemasaran video. Ini termasuk optimasi judul, deskripsi, tag, dan thumbnail video untuk membantu meningkatkan visibilitas video di mesin pencari dan meningkatkan kemungkinan penonton menemukannya.

Dalam hal ini, kerjasama dengan influencer atau content creator juga dapat membantu memperluas jangkauan video dan meningkatkan kesadaran merek. Dengan mempertimbangkan strategi distribusi dan pemasaran yang tepat, video yang telah diproduksi dapat mencapai audiens yang lebih luas dan meningkatkan nilai bisnis klien.

Peralatan yang Diperlukan Videografi     

Videografi adalah proses pengambilan konten berupa video yang tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu, Anda memerlukan pemahaman baik mengenai peralatan yang sesuai untuk pengambilan video.

Berdasarkan jenis video yang diproduksi, berikut ini beberapa peralatan utama untuk menghasilkan konten berkualitas tinggi, antara lain:


1. Stabilizer


Bagian dasar dari pemotretan apa saja, stabilisator berguna untuk mengurangi gerakan kamera video dan menjadikan bidikan Anda stabil secara konsisten, baik itu menggunakan tripod, steadicam, atau dudukan.

Terdapat beberapa jenis stabilizer yang biasa digunakan, yaitu handheld stabilizer, gimbal 3-axis, dan vest stabilizer system.

2. Peralatan Pencahayaan



Pencahayaan yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas visual klip tetap tinggi. Beberapa peralatan tersebut terdiri dari fresnels, tungsten, lampu HMI, lampu neon, hingga lampu LED.

Sudah dibahas sebelumnya bahwa videografi adalah pengambilan video yang tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu, sebagai videografer harus memahami betul seberapa banyak cahaya yang dibutuhkan.

3. Aksesori Suara

Mikrofon shotgun menjadi salah satu alat camcorder yang paling efektif untuk menangkap suara dengan kemampuan memblokir suara dari sumber lain sembari memprioritaskan suara utama.

Namun, produksi suara yang luar biasa tidak terbatas hanya pada satu metode, teknik, atau peralatan saja. Oleh karena itu, pelajari apa yang dibutuhkan untuk menangkap audio tajam dalam situasi di mana Anda bekerja.

4. Beberapa Lensa Kamera



Videografer adalahseseorang yang bertanggung jawab merekam dan membuat suatu video. Salah satu peralatan penting yang harus dikuasai adalah memahami beberapa jenis lensa kamera.

Adapun sejumlah lensa dasar yang biasanya digunakan untuk merekam video, yaitu 50mm prima, lensa zoom telefoto, lensa wide angle, dan anarmorfik.

5. Memori Cadangan


Pembuatan video pasti membutuhkan banyak rekaman sehingga Anda harus menyediakan memori cadangan atau kartu SD. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memilih memori untuk videografi, yaitu kapasitas, kecepatan tulis, dan kecepatan transfer data.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEGIATAN DI HARI KAMIS

DESAIN PUBLIKASI

KEGIATAN HARI SENIN DI CYBERLABS